Jadilah manusia yang mampu memahami bagaiaman cara memahami diri sendiri
saat kamu paham bagaimana dan seperti apa kamu ingin di perlakukan baik oleh seseorang jadilah orang yang pertama melihat jauh kedalam sanubarimu sendiri agar jiwa yang kau lahirkan adalah jiwa yang baik, jiwa yang mampu memperlakukan orang lain dengan baik.
Ada seorang anak di tempat yang jauh dari rumah dia berusaha berjuang, bekerja agar bisa membuat orang tua dan keluarganya " Bahagia ". Lalu suatu sore sang ibu meneleponnya dengan nada yang seketika membuat hati anaknya hancur menceritakan bagaimana perasaannya terintimidasi oleh seseorang sebut saja Manusia . Dengan sikap yang tenang si anak mencoba menenangkan dengan berbagai pikiran positif "Tidak bu, mungkin bukan maksud mereka ingin membuatmu sedih, sudah bu tidak usah dipikirkan .."
"Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan, tetapi bila berlebihan bisa membunuh"-Ali Bin Abi Thalib
Setelah menutup teleponnya si anak termenung penuh tanya dalam benaknya. Bagaimana bisa ada manusia yang begitu tidak bisa memahami perasaan orang lain dengan ucapan-ucapannya seolah dia tidak akan merasakan ucapan-ucapan yang dia lontarkan bisa saja berbalik padanya. Bagaimana bisa ada manusia tidak berpikir di tempat yang jauh disana ada anak yang berusaha mati-matian agar ibunya bahagia lalu dengan seenaknya dia menghancurkan perasaan ibunya. Si anak terus terdiam sembari melihat smart phone nya dengan perasaan marah menyelimuti benaknya, konflik sedang berjalan dalam pikirannya akankah dia mendengarkan akal sehatnya atau berakhir dengan akal yang menyesatkannya sehingga membuatnya sama saja dengan manusia yang membuat hati ibunya sedih.
Kali ini dia mencoba berpikir tenang teringat nasihat Ali Bin Abi Thalib.
"Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang
mereka lakukan terhadapmu. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli
seberapa banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa
keras kehidupan yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima
sedikit. Tetaplah menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah
melupakanmu, maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan
berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi". – Ali bin
Abi Thalib
Seketika si anak beristigfar "Astagfirallah .. " semua ini adalah muhasabah untuk diri sendiri agar apa yang terjadi dengan hari ini adalah pelajaran untuku, bagaimana aku harus berhati-hati dan pandai dalam menjaga ucapan. Selama kita menanam kebaikan begitupun ucapan maka kita akan menuai kebaikan.
Komentar
Posting Komentar